Kisah inspiratif dari Sunny Kamengmau
Pria kelahian Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dahulu menjadi tukang kebun, kini memiliki brand tas sendiri bernama ROBITA.
Cerita dimuali ketika dia berimigrasi ke Bali. Untuk bertahan hidup di Bali, Sunny bekerja serabutan. Sunny tertarik dengan bahasa Inggris dan bahasa Jepang. Gaji pertamanya dia sisihkan untuk membeli kamus dan mempelajarinya dengan tekun.
Bertahun-tahun berkerja di hotel tersebut, keberuntungan mulai datang ketika ia bertemu dengan seorang turis Jepang, Nobuyuki Kakizaki. Sunny berteman dengan Nobuyuki, pengusaha dan pemilik Real Point Inc dari Jepang.
Dari persahabatan ini Sunny dan Nobuyuki menjalin hubungan bisnis. Ia di tawari untuk menjadi pemasok tas kulit untuk di ekspor ke negara asal Nobuyuki, Jepang.
Kemauan belajar yang tinggi membuat Sunny menyanggupinya meski ia belum tahu soal perdagangan.
Sunny dan Nobuyuki terus berusaha mengembangkan bisnis tasnya, ROBITA. hingga tahun 2007 perushaan ini berkembang pesat. tas ROBITA bahkan di produksi 5000 pcs/bulan. Pada tahun 2009, jumlah karyawan mencapai 300 orang.
Dari segi penjualan, penjualan tas ROBITA sangat tinggi. Tercatat dari tahun 2006 hingga tahun 2012, rata-rata penjualan tas ROBITA di Jepang mencapai Rp. 25-30 Milliar/tahunnya.
Comments